Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aktivis Mahasiswa Akan Bahas Lampu PJU di Jalan Nasional III Lebak Selatan

Banten, Perssigap88.co.id - Lampu Jalan atau biasa dikenal dengan istilah PJU (Penerangan Jalan Umum) yang digunakan untuk penerangan dimalam hari di beberapa titik di wilayah selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terkesan hanya dijadikan pajangan proyek pemerintah.


Tiang lampu yang berjejer di sepanjang jalan Nasional III tepatnya di Desa Cilangkahan dan Pagelaran, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, sering padam bahkan ada yang sudah setahun lebih lamanya, padahal lampu penerangan tersebut sangat berguna untuk keselamatan dan keamanan masyarakat.

Hal tersebut dikeluhkan warga sehingga akan menjadi bahan bahasan aktivis mahasiswa yang ada di Malingping.

Dede Rahmat, warga masyarakat di wilayah selatan Kabupaten Lebak menyayangkan tidak terawatnya lampu PJU itu. 

"Saya sebagai warga sangat menyayangkan dengan adanya lampu penerangan jalan umum atau PJU ini tidak pernah adanya perawatan setelah lampu ini padam.
Padahal lampu PJU ini sangat membantu sekali buat pengguna jalan dan juga warga sekitarnya," kata Dede, Kamis (23/05/2024).

Dede mengatakan, keberadaan lampu PJU menggunakan anggaran sangat besar dari negara, tetapi tidak ada perawatan.

"Keberadaan lampu PJU jelas menggunakan anggaran yang saya kira sangat besar dari negara. Jadi sangat disayangkan kalau saja lampu PJU ini tidak pernah dirawat," ucapnya.

Dede berharap kepada pemerintah agar respon dan segera melakukan penanganan persoalan ini.
 
"Saya berharap sekali kepada pemerintah yang bertanggung jawab untuk segera menangani permasalahan ini, sebab banyak lampu PJU yang sudah lama mati beberapa bulan bahkan ada yang sudah setahun tidak pernah diperbaiki. Jangan sampai lampu PJU ini dianggap tidak bermanfaat bagi masyarakat umum," ungkapnya.

Lain halnya dengan Koko Komarudin, warga Desa Pagelaran. Ia mengaku setiap bulan mengumpulkan uang iuran dari masyarakat yang merasakan langsung manfaat keberadaan PJU tersebut untuk membeli pulsa agar lampu bisa menyala. 

"Sejak PJU ada sekitar 3 tahun yang lalu hingga sekarang saya mengumpulkan uang dari masyarakat agar lampu jalan yang sebanyak 11 titik itu bisa menyala, karena jika tidak diisi pulsa oleh kami PJU itu tidak pernah nyala dan hanya jadi tiang tak berguna," terang Koko, Kamis (23/05/2024) malam.

Namun, Koko juga mengaku selama beberapa bulan terakhir dirinya tidak melakukan pengumpulan iuran. Karena, kata dia
lampu jalan berjenis LED (Light Emitting Diode) itu masih menyala.

"Tiga bulan terakhir ini saya tidak mengumpulkan iuran dari masyarakat, karena saya melihat ada petugas yang berseragam Dishub memeriksa box di tiang PJU depan mesjid seperti mengisi pulsa, dan lampu jalan tersebut masih menyala hingga sekarang, meski ada beberapa titik yang padam karena rusak," ujarnya.

Sementara, Fatih, salah seorang aktivis mahasiswa akan membahas hal ini bersama teman-temannya untuk kemudian mengagendakan melakukan audiensi dengan pihak-pihak yang dianggap berkompeten.

"Saya akan membahasnya dulu dengan teman-teman pergerakan, kemudian akan melakukan audensi meminta penjelasan kepada pihak terkait siapa penanggung jawab PJU itu sehingga tidak terkesan hanya jadi aksesori (pemanis) jalan, terlebih mengenai pengisian pulsa jangan sampai menjadi beban masyarakat, yang padahal setiap pembayaran tagihan listrik tertera dalam struk konsumen dikenakan biaya pajak penerangan jalan (PPJ)," tandas Fatih. 




(Akang/red)



Wastap Redaksi : 085231450077


 

Posting Komentar untuk "Aktivis Mahasiswa Akan Bahas Lampu PJU di Jalan Nasional III Lebak Selatan "

"Saya Tegaskan Untuk Rakyat yang Tidak Mendapatkan Bantuan Harap Melapor..! "
Carok Di Sampang Satu Orang Luka Parah Satu Orang Mati
Saudara Sepupu Di Banyuates Melakukan Sumpah Pocong Gara-Gara Tuduhan Santet