Terjadi Lagi PNS Terlibat Kasus Lendir Kepala Dinas BKPPD Cilacap Dinilai Bingung

PERSSIGAP88 CILACAP - Kepala Dinas Badan Kepegawaian Pendidikan Dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Cilacap, Jawa tengah, terus saja menjadi sorotan oleh sebagain tokoh Masyarakat Cilacap, di karenakan terkait kasus dugaan moral pejabat dilingkungan kepemerintahan di Kabupaten Cilacap.

(Berita Lanjutan)

PERSSIGAP88 - Ilustrasi Hubungan Cinta Terlarang PNS

Kembali dilakukan perilaku yang mencoreng nama baik Pemkab Cilacap tahun 2021 yang lalu, dan sekarang dilakukan kembali oleh seorang oknum pejabat PNS, Kasus dugaan perselingkuhan atau cinta terlarang oleh pejabat kepala Dinas Hingga mempunyai anak.

Akibat perbuatan tersebut yang tidak mampu menjaga martabat dan integritas sebagai pejabat PNS, Saat ini Terus jadi sorotan dan berdampak menimbulkan keresahan di sebagian tokoh masyarakat cilacap yang sebelumnya Kasus serupa terjadi di tahun 2021.

terkesan bahwa perbuatan tersebut sudah menjadi hal biasa dan terkesan ada pembiaran karena biasanya pelaku yang bersangkutan jarang sekali mendapatkan sanksi tegas dari kepala daerah Bupati Cilacap.

Dari kasus asusila yang terus terjadi tersebut dinilai oleh sebagian masyarakat, adalah "karena kurang tegasnya penegakan aturan yang merupakan kategori pelanggaran  disiplin berat malah tidak dilakukan oleh pihak terkait".

Kepala dinas BKPPD Kabupaten Cilacap dalam menyikapi kasus tersebut yang terus kembali terulang, saat ini dinilai Koleng atau kelewat Bingung.

Namun hal itu menurut Budi Santoso Kepala Dinas BKPPD Cilacap, Pihaknya mengungkapkan "Bahwa kasus tersebut yang bersangkutan sedang diperiksa" ungkapnya Saat dihubungi oleh awak media pada tanggal 18 September 2022.

Keprihatinan dari salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Sugihan, yang saat ini belum bersedia namanya disebut oleh awak media mengatakan, "Perilaku tersebut mestinya tidak patut dilakukan  oleh seorang pejabat PNS Setingkat Kepala Dinas, Yang seharusnya menjadi Contoh di masyarakat".

Dan untuk sementara pengakuan dari Oknum yang bersangkutan mengakui, perilaku yang dilakukan merupakan kenakalan dirinya, bahkan mengaku "Jajan" (Beli), adapun terkait anak yang dilahirkan oknum tidak mengetahui anak dari hasil hubungan dengan siapa, dan oknum juga mengaku sudah pasrah karena dirinya sudah dipanggil Bupati maupun pihak terkait.

Serta bagaimana dengan nasib yang bersangkutan ke depan, mungkinkah sama dengan kasus asusila yang sebelumnya di tahun 2021 terjadi.

 Bersambung

Mros/redaksi

Wastap Redaksi : 085231450077

 

Berbagi :