Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

APDESI Minta Pembangunan RSUD Cilograng Jaga Kualitas

Banten, Perssigap88.co.id - Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilograng di Kabupaten Lebak, milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten akan kian diapresiasi masyarakat ketika kualitas dan proses pembangunannya berjalan baik dan sesuai rencana. Pembangunan RSUD Cilograng yang menelan anggaran puluhan miliar rupiah harus dilakukan secara maksimal.


Yayan Hendayana, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Cilograng berharap, keberadaan RSUD Cilograng yang sangat dinanti dan diapresiasi masyarakat itu harus dilakukan secara profesional dan mengedepankan kualitas. "Sehingga  nantinya warga sebagai penerima manfaat merasa puas, serta bangunan bagus dan berkualitas bisa dirasakan anak cucu kami kedepannya," ucap Yayan, Selasa (14/06/2022).

"APDESI Cilograng sangat mendukung pembangunan yang sesuai SOP. Kita akan kawal pembanguan RSUD Cilograng sampai selesai," ujarnya.

"APDESI Cilograng sangat mendukung dan bangga dengan adanya pembangunan RSUD Cilograng. Namun APDESI mengingatkan agar proses pembangunannya harus berkualitas dan tepat waktu, jangan sampai pengerjaannya dilakukan tidak profesional," imbuhnya.

Di lain tempat, salah seorang pemerhati masalah sosial di wilayah Lebak selatan, Hasan Sadeli alias Citonk kepada awak media mengatakan pembangunan RSUD Cilograng menggunakan semen asal China.

"Pabrik semen CONCH asal China itu pabriknya baru dibangun di Kalimantan. Sepatutnya, perusahaan BUMN tersebut mendukung produk dalam negeri yang jelas sudah ada produk lokal," ungkap Hasan.

Padahal lanjut Hasan, kontraktor yang membangun RSUD Cilograng itu adalah PT Pembangunan Perumahan (PP) Urban yang juga milik BUMN, namun mereka lebih memilih produk luar negeri untuk pembangunan RSUD yang bersumber dari APBD Banten itu.

"Pembangunan RSUD Cilograng yang terletak di Desa Cijengkol, Kecamatan Cilograng dengan menelan anggaran sebesar Rp 72 milyar lebih itu tahapan pekerjaan pembangunan pondasi dan fisik bangunan lainnya memakai semen asal negeri Tirai Bambu merk CONCH yang harganya jauh lebih murah dari semen produk dalam negeri. Semen merk  CONCH, Garuda, HIPPO, dalam dunia bisnis masuk kategori semen "Level 3". Kualitasnya biasa saja, tak bisa setara dengan produk semen dalam negeri yang jauh lebih berkualitas," tutur Citonk.

"Saya tidak mengetahui, apakah semen CONCH spesifikasi masuk atau tidak dalam pebangunan RSUD Cilograng tersebut. Namun demikian, dilihat dari harga antara semen asal China itu dengan semen produk lokal jauh lebih murah," ujar Citonk.
 
”Kita ambil contoh, semen merk Merah Putih yang pabriknya berada di dekat pembanguan RSUD Cilograng itu satu sak dengan berat 50 kg harga Rp 54 ribu, sementara semen merk CONCH satu sak dengan berat 40 Kg harganya Rp 40.500," cetus Citonk.

Citonk pun mengaku sangat mendukung adanya pembangunan RSUD Cilograng tersebut, namun demikian, jangan sampai pengerjaannya dilakukan asal-asalan apalagi menggunakan produk yang kualitasnya kurang baik.

”Ini tentunya akan merugikan kami sebagai penerima manfaat di wilayah Lebak Selatan. Sebab apabila dikerjakan asal-asalan dan bahan baku yang digunakan tidak sesuai standar tentunya bangunan akan cepat rusak. Itu tentunya akan merugikan negara maupun masyarakat," pungkasnya. 


(Fay)


Wastap Redaksi : 085231450077


 

Posting Komentar untuk "APDESI Minta Pembangunan RSUD Cilograng Jaga Kualitas"

"Saya Tegaskan Untuk Rakyat yang Tidak Mendapatkan Bantuan Harap Melapor..! "
Carok Di Sampang Satu Orang Luka Parah Satu Orang Mati
Saudara Sepupu Di Banyuates Melakukan Sumpah Pocong Gara-Gara Tuduhan Santet