Wartawan Luka Parah Karena Di kroyok Lima Preman di Sampang Terkait Masalah SPBU

Sampang perssigap88 – Diduga hanya karena ingin melakukan pembelaan terhadap pekerjaan kotor dari sebuah pegawai di SPBU di dusun labuhan Barat Desa Labuhan kecamatan Sreseh kabupaten Sampang wartawan menjadi korban atas pengeroyokan yang di duga preman suruhan dari oknum pemilik lahan SPBU di daerah tersebut, Sehingga membuat awak media (korban) luka parah, hal tersebut di picu hanya Maslah sepele, karena sang awak media (korban) pernah mem vidio kegiatan pegawai SPBU di wilayah Labuhan Sreseh tersebut.

Adanya kasus kekerasan terhadap wartawan yang kembali terjadi, kali ini menimpa M. Syafik, seorang awak media yang berasal dari dusun Labuhan timur desa Labuhan Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang, diduga karena Korban diketahui berprofesi sebagai wartawan, eh malah di keroyok segerombolan orang yang belum diketahui identitasnya oleh pihak berwajib tersebut, sedangkan akibat peristiwa tesebut korban mengalami luka yang cukup serius di bagian muka akibat hantaman benda, pada hari Selasa malam (05/04/22) Pukul 18:30 Wib.

Saat korban (M.syafik) dikonfirmasi oleh awak media dia menjelaskan saat dirinya sedang duduk santai sambil mainkan HP, di depan toko dwimalindo yang berada di dusun Labuhan timur desa Labuhan itu, tiba-tiba datang segerombolan preman berjumlah enam orang, tanpa basa basi, langsung memukul dan menghajarnya ungkap korban, hingga babak belur dan dia tidak mengetahui apa sebab dirinya di keroyok hingga luka parah.

“ Saya langsung dipukul membabi buta dengan menggunakan besi, tanpa di  tanya dan tahu apa permasalahannya, dan saya sepertinya lihat keponakan dan anaknya yang punya SPBU bernama Sehri, mas,” Ungkapnya Pada hari Selasa malam tanggal (05/04/2022)

Senada dengan salah satu saksi yang berada di tempat kejadian, sebut saja (MJ) inisial, yang melihat kejadian pengeroyok tidak seimbang tersebut mengatakan kepada awak media jika ia melihat ada orang berkelahi.

“ Awalnya saya tidak tahu kalau itu Afik (korban) mas ungkap MJ, namun setelah saya lerai ternyata afik, ” jelasnya.

Menurut MJ diduga sebagian ke lima orang tersebut, ada yang bawa sajam jenis pisau“ Satu dari mereka itu bawa pisau, bahkan  ada yang berteriak memekai bahasa daerah, "Coco-Coco, yang artinya tusuk-tusuk,”ungkapnya.

Kapolsek Iptu Edi Eko Purnomo saat ditemui awak media, karena mau di mintai keterangan, hingga berita ini di terbitkan, belum bisa memberikan keterangan karena masih proses penyelidikan, katanya.

Sebelum pengeroyokan tersebut terjadi, korban bersama temanya melakukan kegiatan kegiatan puplikasi di salah satu SPBU di dusun Labuhan barat desa labuhan. 

(Redaksi)

Wastap Redaksi : 085231450077

 

Berbagi :