Pandemi dan PPKM Berdampak pada Pembagian Daging Kurban Hari Raya Idul Adha 1442 H

Banten, Perssigap88.co.id - Dampak pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap pelaksanaan kurban pada hari raya Idul Adha 1442 H. Hal ini dirasakan sejumlah warga masyarakat di Lebak Selatan (Baksel) dengan berkurangnya pembagian daging kurban. Bahkan, banyak warga yang mengaku tidak mendapatkan kupon maupun daging kurban yang biasa mereka terima.

Boecex, warga Malingping mengaku biasanya membagikan kupon daging kurban tetapi hari raya Idul Adha kali ini dirinya merasa trenyuh.

"Biasanya kalau lebaran Idul Adha saya selalu dapat kupon atau daging untuk dibagikan, tapi tahun ini saya tidak bisa membantu warga. Kalau biasanya saya diminta bantuannya oleh panitia untuk ikut mengalokasikan daging kurban atau dalam bentuk kupon ke warga sehingga tahu banyaknya hewan kurban yang dipotong, namun lebaran Idul Adha ditengah pandemi ini saya hanya bisa berbuat banyak," ungkapnya, Rabu (21/07/2021).

Dikatakan hal yang sama oleh ibu Eeng yang mengaku dirinya tidak mendapatkan kupon maupun daging kurban pada hari raya Idul Adha kali ini.

"Ga ada, ga dapat kupon ga dapat daging. Mungkin karena keadaan sekarang sedang sulit, jadi yang kurban pun jarang," katanya.

Sementara itu, A Riefai, menuturkan kemungkinan besar kurban menurun drastis lantaran dampak pandemi terhadap perekonomian. Ia mencontohkan jika pada tahun lalu panitia kurban Mesjid Jami Al-Mujahiddin Pagelaran bisa melaksanakan pemotongan hewan kurban yang terdiri dari kerbau 9 ekor, sapi 3 ekor dan kambing 8 ekor, untuk tahun ini panitia hanya bisa memotong sebanyak 5 ekor kerbau, 4 ekor sapi, dan 4 ekor kambing.

"Menurut saya, ini adalah dampak dari sulitnya ekonomi akibat pandemi. Karena dampak ekonomi bukan dirasakan oleh warga miskin saja, tapi skala ekonomi menengah dan atas pun terkena imbas," tuturnya.

Riefai menambahkan, hal tersebut tidak terjadi di Baksel saja, namun hampir di setiap daerah. Karena, dampak ekonomi akibat pandemi yang meluas secara merata ke seluruh wilayah sektor usaha, serta adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat bisa mempersempit gerak usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

(Redaksi)

 

Berbagi :