Yustinus Zebua Alias Ama Sukur Harapkan Pihak Polsek Lolowau Segera Tetapkan Status DS Alias Ina Yosua Pelaku Penganiyaan Terhadap Dirinya
Nias Selatan - www.perssigap88.co.id. Lanjutan berita yang terbit dua hari yang lalu " Yustinus Zebua Alias Ama Syukur Dianiyaya Oleh DS Alias Ina Yosua Istri Kepala Sekolah SMP N.1 Hilimegai BZ Halawa " Hasil Konfirmasi wartawan media Online www.perssigap88.co.id Antonius Laia yang juga sebagai koordinator Provinsi sumatera utara kepada korban penganiyaan saat bekerja menggali tanah yang berada didepan rumah dimana pada hari itu juga acara penguburan Almarhum Suryawati Ndruru Ala Ina Masi yang tidak lain adalah ibu mertua Yustinus Zebua Als Ama Sukur pada hari selasa 20/04/2021 sekitar pukul 10:30wib, saat wartawan sigap88 konfirmasi kepada korban melalui via Handphone,menanyakan kondisinya saat ini Sabtu 14/04/2021 pukul 9:52wib pagi mengatakan bahwa kondisinya saat ini hanya dapat terbaring lemah dan kepala bagian depan selalu pusing akibat luka yang dialaminya saat kejadian. Ucapnya dengan nada meringis menahan sakit.
Lanjutnya lagi... Yustinus Zebua Ala Ama Sukur menjelaskan sedikit kronologis kejadian sebelum pelaku DS Als Ina Yosua melakukan pemukulan terhadap nya. Yang pertama tiba di lokasi tempat kami menggali tanah adalah BZ.HLW Als Ama Yusua dengan suara lantang dia mengatakan " Jangan kalian teruskan menggali tanah itu,karna itu tanah bapak ku " tapi kami tidak menghiraukan ucapan nya, karna kami tidak menghiraukan larangan nya karna yang kami ketahui bahwa tanah yang kami gali ini adalah tanah milik Ama masi (Almarhum). Karna kami tidak menggubris ucapan nya,lalu dia (Ama Yosua) mengambil tanah bekas galian kami dan mengarahkan (Melempar) atas sehingga mengenai kepala nya. Dan tidak berapa lama datang istrinya DS Als Ina Yosua sambil berteriak teriak dan memaki maki para pekerja menggali tanah sambil berkata dalam bahasa daerah nias " Böi mikhao sa'e tanö daö,tanö namagu da'a,tenga tanö ina masi (Almarhum) " yang artinya "jangan kalian gali lagi tanah ini,tanah bapak ku ini bukan tanah ina masi (Almarhum) karna dipinjam ama yarman (Mantan Kades soledua dua) tanah ini dulu sama kami" sambil menjatuhkan gundukan tanah dengan menggunakan kaki dan tangan nya,dan BZ Hlw Als Ama yosua (Suaminya) melakukan aksi tiduran diatas tanah tepat dekat galian tanah sambil mengatakan dalam bahasa daerah nias yang artinya " kenapa tidak ada satu penyampaian,masih adanya orang tua dan bisa bertanya " " dan tidak berapa lama ama yosua bangkit dan berjalan kearah jalan aspal dan kembali melakukan aksi tiduran dijalan aspal dengan posisi tengkurap (telungkup) tepat depan rumah almarhum mertua saya sambil berkata " ini... ini.... disini aku minta tolong nanti " setelah itu dia langsung pindah posisi (masih dilokasi rumah mertua sy) sambil melihat kearah dimana istrinya masih marah marah kepada pekerja,dan dengan tiba tiba ina yosua langsung mengambil cangkul yang ada disekitar gundukan tanah,saya kira saat itu DS Als Ina yosua megang cangkul ingin mencangkul gundukan tanah, tapi dengan secara tiba tiba cangkul tersebut langsung dipukulkan ke wajah saya dan darah segar langsung mengucur deras membasahi wajah dan baju saya dan saat itu saya langsung jatuh ketanah, dengan sisa tenaga saya berusaha bangkit,tapi DS Als Ina Yosua (pelaku) ingin melakukan pemukulan kembali. Beruntung saat itu teman saya yang sama sama ikut menggali tanah yang An.Kasiani Halawa als Ama nori dengan cepat merampas cangkul tersebut dari tangan pelaku (Ina Yosua) saat itu antara ama nori dengan ina yosua terjadi tarik tarikan,saat itu lah saya berjalan menjauh dari ina yosua dengan kondisi sempoyongan, baru berjalan beberapa meter saya langsung jatuh pingsan setelah itu saya tidak tau lagi apa yang terjadi. Dan saat itu saya sudah diatas kendaraan di dibonceng dengan satu orang menahan badan saya dari belakang.
Dan begitu tiba dirumah sakit lolowau luka saya dibersihkan dan dijahit sebanyak enam jahitan,setelah keluar dari rumah sakit kami langsung membuat laporan polisi dipolsek lolowau sesuai Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor.STPL/75/IV/2021/SPK"A"/SU/Res-Nisel/Sek-Lolowau. Hanya itulah pak yang dapat saya ceritakan. Lebih jelasnya langsung aja tanyak sama ipar saya maupun teman teman saya yang ikut menggali tanah saat itu, ucap nya sambil minta izin mengakhiri pembicaraan via handphone karna saya mau istirahat pak."ucapnya denga suara via handphone serasa pelan karna kecapaian.
Dan hari itu juga wartawan sigap88 langsung menghubungi saksi yang ada dilokasi kejadian yang informasi nama kedua saksi korban dan nomor handphone nya didapat dari keluarga ipar korban yang ada disoledua dua. Begitu nada sambung terhubung wartawan sigap88 bertanya identitas yang di hubungi saat itu,dan begitu dia menyebutkan namanya Kasiani Als Ama Nori wartawan sigap88 langsung bertanya kronologis kejadian, dengan singkat dia menceritakan dengan singkat kronologis kejadian sesuai keterangan nya saat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) polsek lolowau pada hari kamis 22/04/2021. Dimana ama nori menjelaskan sesuai apa yang katakan korban YZ Als Ama Sukur dan membenarkan bahwa yang melalaikan pemukulan adalah DS Als Ina Yosua dan begitu ina yosua ingin memukul kembali YZ Als Ama sukur saya langsung mengambil cangkul tersebut dari tangan ina yosua,tapi pelaku tidak membiarkan cangkul tersebut lepas dari tangan nya,sehingga kami saling tarik menarik cangkul tersebut. Dan begitu cangkul lepas dari tangan DS Als ina yosua. Pelaku langsung berteriak teriak menyebut nama saya dengan mengatakan dalam bahasa daerah nias " Ama nori jo lau... Ama Nori jo lau " yang artinya " Ama nori yang melakukan nya.... Ama nori yang melakukan nya " spontan saya terkejut mendengar kan ucapnya pelaku. Kebetulan saat itu cangkul yang berhasil saya rampas dari tangan pelaku DS Als Ina Yosua masih saya pegang saat itu. Tapi masyarakat sekitar langsung membantah omongan DS Als Ina Yosua, dimana masyarakat mengatakanan bukan... bukan ama nori yang lakukan tapi kamu ina yosua. Biarpun banyak masyarakat yang mengatakan bahwa ina yosua pelakunya, tetap ina yosua bertahan pada pengakuan nya bahwa ama nori pelakunya. Demikian juga keterangan saksi kedua yang ada dilokasi kejadian An.Matius Halawa als Ama melfa. Bahwa pelaku yang memukul dengan cangkul kepada YZ Als Ama Sukur adalah DS Als Ina yosua.
Dalam permasalahan ini wartawan sigap88 juga menghubungi pihak keluarga (ipar) nya korban menanyakan tentang kronologis kejadian. Pihak keluarga yaitu anak dari almarhum mengatakan bahwa tanah tersebut adalah tanah almarhum orang tua kami pak. Perlu saya ceritakan sedikit masalah tanah tersebut. Dianya mengatakan bahwa tanah yang dimana almarhum ibu kami dikebumikan adalah tanah milik orang tua kami. Dimana saat Ama yarman halawa sebagai kepala desa soledua dua. Almarhum bapak dan mantan kapala desa soledua dua adanya kesepakatan pakai tanah untuk pembangun balai kesehatan (Pustu) di desa soledua dua. Dengan perjanjian apa bila pemerintahan desa soledua dua tidak lagi memakai bangunan tersebut maka tanah yang istilahnya pinjam pakai/ Hibah akan dikembalikan kepada ahli waris. Jadi karna tidak adanya lagi bangunan diatas tanah tersebut maka kami sebagai ahli waris berhak mengambil ahli tanah tersebut. Dengan adanya surat pengembalian tanah kepada ahli waris yang dikeluarkan oleh kepala desa. Dan pada saat kepala desa soledua dua menunjukan surat kepemilikan tanah orang tua kami kepada BZ halawa alias ama yosua. Malah dia mengatakan bahwa surat yang ditunjukkan ke dia dikatakan nya itu palsu suratnya. Tapi saat kapala desa meminta surat yang ada sama BZ Halawa als Ama yosua yang membuktikan bahwa tanah tersebut milik nya. Malah ama yosua mengatakan bahwa suratnya tidak ada sama kami ucapnya. Sampai berita ini di terbitkan wartawan sigap88 tidak dapat mengkonfirmasi kepada pihak suami pelaku untuk meseimbangkan informasi yang didapat. Padahal wartawan sigap88 telah memeberikan nomor hp kepada suami pelaku untuk konfirmasi,tapi tidak juga ada respon dari pihak pelaku.
(A.Laia)
Posting Komentar untuk "Yustinus Zebua Alias Ama Sukur Harapkan Pihak Polsek Lolowau Segera Tetapkan Status DS Alias Ina Yosua Pelaku Penganiyaan Terhadap Dirinya"