Proyek Jabanisasi Nilai 1,7 Milliar Kawungaten Lor Ada Potensi Korupsi

Perssigap88, Cilacap - proyek jambanisasi Senilai Rp. 1,7 milliar Yang bersumber dari dana Pemerintah Pusat APBN di Desa Kawunganten Lor, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, berpotensi banyak kebocoran terbukti adanya sisa anggaran dan proyek tersebut dan pengerjaanya terkesan asal jadi, tidak sesuai spesifikasi Petunjuk Teknis.red

Adapun jumlah proyek jabanisasi di desa Kawunganten lor Sejumlah 285 unit, yang masing-masing Nilai proyeknya Rp. 6juta, yang parktek nya di lapangan tenaga pekerjaan tersebut di borong kan senilai Rp. 1,2juta per unit, Seperti halnya pengerjaan jamban di Dusun Gunungsari Rt. 03 Rw. 05, Selain di borong kan pengerjaanya terkesan asal jadi, dan material yang digunakan tidak sesuai Spesifikasi seperti halnya pasir digunakan pasir banjar, Split 35, dan Semen 8 Kantong dilansir dari perssigap88 Kamis 10/12.red

Hal itulah yang menyebabkan kwalitas pekerjaan kurang maksimal, karena dinilai tidak sesuai speak atau Petunjuk Tehnis,  hal itu terlihat didalam penggunaan material, namun hal tersebut tidak semuanya tetapi kebanyakan, ada sebagian kecil sesuai dengan speak, akan tetapi tidak banyak, hal tersebut diungkapkan oleh beberapa warga hingga warga yang ikut bekerja di jaban juga pernah dikumpulkan oleh salah satu warga sebut saja nn pungkasnya dilansir perssigap88 Kamis 10 Dedember.red

Namun Hal tersebut dibantah oleh Ngadino ketua panitia yang juga sebagai  kepala dusun, Pihaknya mengatakan Pengerjaan Proyek tersebut sudah sesuai dengan speack, seperti halnya pasir yang digunakan pasir cikalong, split yang digunakan 23, dan semen masing-masing per unit 10 kantong, dan untuk tenaga pekerja Rp. 1,440.000,- per unit, dan tidak membenarkan adanya tudingan kedirinya.red

Akan tetapi Prakteknya didalam pengerjaan Proyek tersebut terdapat kelebihan dana anggaran, dan kelebihan dana proyek tersebut di akui namun anehnya ia tidak dapat menjelaskannya,  dan kelebihan dana tersebut Ia gunakan untuk pengembangan dan menambah jaban 4 unit lagi, pungkasnya saat dihubungi melalui selulernya Kamis 10/12.red

"jika didalam pengerjaan proyek tersebut ada sebagian masyarakat mencurigai adanya potensi korupsi, hal tersebut sangat masuk akal karena proyek yang seharusnya dikerjakan secara suwakelola ternyata diborong kan, dan banyak penggunaan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan didalam Petunjuk Tehnis, serta adanya kelebihan anggaran yang baru saja selesai dikerjakan, berarti jika ditarik kesimpulan sesuai yang disampaikan Panitia tersebut jelas ada pengurangan baik soal volume maupun tenaga yang di borong kan, dan hal itu berdampak terjadinya kerugian uang negara, adanya pengembangan tambahan empat unit biar terkesan panitia tidak mendapat keuntungan dari proyek yang baru dikerjakan . red 

Bersambung

Mros/red

Berbagi :