Sejumlah Tokoh dan Warga Bayah Tolak Rencana PT GMC Sedot Pasir Emas
Banten, Perssigap88.co.id - Rencana PT Graha Makmur Coalindo (GMC) yang akan mengeksplorasi menyedot (menambang) pasir laut dengan kandungan konsentrat emas dan mineral lainnya ditolak sejumlah tokoh masyarakat, warga dan nelayan Bayah.
Penolakan warga dan nelayan tersebut dikemukakan saat PT GMC melaksanakan kegiatan sosialisasi di aula Hotel Pada Asih 2, Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak, Kamis (19/11/2020)
Dalam sosialisasi tersebut terungkap, bahwa PT GMC akan melaksanakan penyedotan pasir laut yang terbentang meliputi 3 kecamatan yakni, Kecamatan Bayah, Kecamatan Panggarangan, dan Kecamatan Cihara, yang berada 2 hingga 4 mil dari garis pantai, dengan kedalaman 40 - 60 meter dibawah permukaan laut.
Dalam kesempatan itu, masyarakat nelayan mempertanyakan kejelasan regulasinya, sekaligus persoalan AMDAL dan keterbukaan pengolahannya.
"Kami pertanyakan soal perijinan dan AMDAL, karena ini menyangkut lingkungan. Tadi pihak PT GMC belum bisa menjelaskan terkait permintaan nelayan, namun malah membeberkan terkait ijin sudah dimiliki perusahaan tersebut," ujar Hendi.
Menanggapi hal tersebut, tokoh muda Banten Selatan, Horisonjaya mengatakan bahwa pantai (laut) laut itu merupakan salah satu sumber mata pencaharian masyarakat. Jika pun ada ijin, maka kajian AMDALnya harus jelas dan masyarakat harus tahu dampak lingkungan yang akan timbul. Jangan sampai akibat dari kegiatan eksplorasi tersebut meninggalkan warisan bencana alam.
"Jangan sampai sumber daya alam sudah dikeruk abis, perusahaan pergi, kami diberi warisan bencana alam," kata Horison, mantan aktifis mahasiswa pembentukan Provinsi Banten, Minggu (22/11/2020).
Tokoh muda jebolan Ikatan Keluarga Mahasiswa Banten (IKMB) - Bandung ini mengingatkan, masyarakat juga perlu kejelasan tentang sumber daya alam yang akan dieksploitasi jangan sampai izin yang dikantongi usaha pasir ternyata yang diambil emas.
Ia juga mengingatkan kepada pemerintah agar dikaji terlebih dahulu dalam memberikan izin pada investor terutama terhadap dampak lingkungan, terlebih ancaman bencana alam dan abrasi pantai.
"Harapan saya sumber daya alam harus berorientasi pada kesejahteraan masyarakat lokal, harus adil. Rakyat sejahtera, perusahaan untung, Bila tidak begitu biarkan sumber daya alam kami untuk tabungan anak cucu kami. Pemerintah juga dalam memberikan izin harus memperhatikan dampak lingkungan, terlebih bahaya bencana alam karena abrasi pantai," pungkasnya.
Hal senada dikemukakan tokoh masyarakat Bayah, Asep Dedi Mulyadi. Ia menganggap rencana kegiatan eksplorasi alam di area pesisir dan laut itu bertentangan dengan langkah-langkah mitigasi kebencanaan.
"Kita sebagai masyarakat yang berada di pesisir pantai selatan dan tidak jauh dari Selat Sunda tentunya akan lebih arif dan bijak apabila melakukan langkah-langkah mitigasi awal dan kehati-hatian atas temuan Tim Riset ITB terhadap ancaman tsunami. Apalagi kalau sampai ada kegiatan perusakan ekosistem berupa eksplorasi alam di area pesisir atau laut. Hal ini tentunya bertentangan dengan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan dalam mengantisipasi dan mitigasi terjadinya bencana alam," tutur Asep.
(Fay)
Posting Komentar untuk "Sejumlah Tokoh dan Warga Bayah Tolak Rencana PT GMC Sedot Pasir Emas "