Ormas Forsa Diduga Bubar Karena jatah Pengawasan Proyek Dari Bupati Kurang
Sampang Perssigap88 - Hanya diberi jatah pengawasan untuk proyek daerah sebanyak 10 paket oleh pemerintah Kabupaten Sampang Jawa Timur, salah satu organisasi kemasyarakatan atau bisa di sebut (Ormas) yang masih dibilang baru, bahkan bisa menjadikan kondisi di internalnya disebut rentan atas apa yang di bangun oleh ormas tersebut.
Ormas yang di bentuk diduga untuk membantu ketika kepala daerah Sampang jika ada permasalahan terkait apapun yang akan menjadi hancurnya pemerintahan sampang di masa sekarang.
Ormas yang dimaksud adalah Forum Sampang (Forsa) Hebat, dimana pelindung organisasi tersebut adalah Bupati Sampang. Keberadaan ormas yang mayoritas dari berbagai LSM dan sejumlah media Lokal Sampang itu sejatinya diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menjaga kondusifitas dan menetralisir sorotan demi sorotan terhadap kinerja pemerintah. (13/10/2020).
Menurut ketua ormas tersebut Nurhasan menyampaikan pada awak media saat di tannya mengenai ada anggotanya yang meninggalkan ormas yang dipimpinnya mengaku, "Anggota yang keluar meninggalkan Forza Hebat dinilainya karena tidak sesuai visi dan misi yang sudah disepakati dari awal. Bahkan pihiknya mengklaim hal tersebut karena mereka hanya berorientasi terhadap pekerjaan. “Forsa Hebat dibentuk sebenarnya bukan untuk mencari kerja (proyek) ungkapnya "Diberikan jatah pengawasan, itu bukan kami yang minta melainkan kebijakan langsung dari Bupati sendiri,” akunya.
Bahkan fasilitas yang di berikan oleh bupati Sampang terbilang mewah, baik berupa dana hibah, mobil operasional hingga kantor untuk ditempatinya. tetapi ketika hanya dijatah dengan 10 paket pengawas proyek, personel ormas itu dikabarkan saling rebutan, membuat kalang kabut di dalam internal bahkan hingga ada anggota yang keluar dari ormas itu karena menganggap 10 paket jatah proyek tidak mampu memenuhi 83 orang dari 14 bidang dalam ormas itu.
Redaksi
Posting Komentar untuk "Ormas Forsa Diduga Bubar Karena jatah Pengawasan Proyek Dari Bupati Kurang"