Air Sumur dan Burung Laut Bisa Pastikan Pertanda Tsunami
Banten, Perssigap88.co.id - Belum lepas kekhawatiran dari virus Corona, kini warga masyarakat sepanjang pesisir pantai selatan Banten dan Jawa bertambah resah setelah tersiarnya kabar hasil riset ITB yang memprediksi akan terjadi bencana megathrust disusul datangnya tsunami dengan ketinggian air 20 meter. Namun pengetahuan tentang gejala alam pertanda datangnya tsunami belum terinformasi dengan jelas.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat agar tidak terlalu panik karena hal tersebut belum tentu terjadi. Hasil penelitian tersebut diperlukan untuk menguatkan sistem mitigasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.
Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Jawa Timur juga mengimbau agar masyarakat untuk membekali diri dengan mengetahui tanda-tanda alam jika terjadi bencana dan cara menyikapinya. (Zonajakarta.com)
BPBD Lumajang menjelaskan ada dua tanda pasti yang bisa menandakan akan datangnya tsunami dalam waktu dekat.
Tanda pertama yakni, dilihat berdasarkan perilaku hewan khususnya burung-burung laut yang terbang ke daratan, menjadi salah satu tanda bahaya terjadinya tsunami.
Hal ini dikarenakan insting hewani burung yang sangat kuat.
Tanda kedua adalah, surutnya mata air di sumur rumah warga yang berada di sepanjang bibir pantai secara mendadak dan diiringi surutnya air laut secara tiba-tiba.
"Burung burung laut terbang ke darat dan air sumur masyarakat terutama masyarakat di sekitar pantai, harus ada siskamling saat ini," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana dan Logistik, Wawan HS, Selasa (29/09/2020).
Karenanya, Wawan mengharapkan, masyarakat bisa mengaktifkan siskamling terutama pada Desa Tangguh Bencana (Desana) yakni daerah disekitar pantai yang sudah disiapkan alat Early Warning System (EWS) atau sirine yang telah ditempatkan di masing-masing titik terdampak tsunami seperti di Masjid dan Balai desa.
"Selain itu di masing-masing titik juga sudah disiapkan Warning Receiver System (WRS) untuk memonitor gempa yang terjadi di seluruh Indonesia selama 24 jam penuh oleh personil," jelasnya.
"Untuk itu semua masyarakat saat ini perlu mewaspadai semua tanda dan peringatan tersebut selama informasi tersebut berasal dari institusi resmi, namun masyarakat tidak perlu panik," tandasnya.
Menanggapi hal ini, mantan aktivis mahasiswa pembentukan Provinsi Banten, Horisonjaya mengatakan hasil riset ITB tersebut sebaiknya dijadikan peringatan agar masyarakat mengenali tanda-tanda alam sehingga lebih waspada.
Lanjut Horison, pemerintah diharapkan melakukan upaya nyata mempersiapkan sedini mungkin membuat jalur-jalur evakuasi tanpa hambatan agar lebih cepat menuju titik kumpul warga, menyebar alat peringatan dini bencana/tsunami dengan kualitas terjaga, memperbanyak kegiatan reboisasi tanaman bakau/mangrove di sepanjang pesisir dan sempadan pantai agar laju air laut bisa terhambat, serta upaya lain yang bersifat antisipasi.
"Mestinya tsunami selat Sunda menjadi pelajaran berharga untuk kita, terutama pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi terhadap tata ruang/zonasi pantai," papar Horison, Sabtu (03/10/2020).
(Fay_red)
Sbr: Zonajakarta.com
Posting Komentar untuk "Air Sumur dan Burung Laut Bisa Pastikan Pertanda Tsunami"