Pokmas Diduga Fiktif Di Kabupaten Lamongan Dilaporkan Libas 88
Lamongan Perssigap88.co.id | Kabupaten Lamongan adalah sebuah kota yang kental dengan kefanatikan terhadap agama yang mayoritas penduduknya beragama islam dan Lamongan juga merupakan sebuah kota yang berada di jawa timur yang lebih dari 80% mayoritas melakukan aktifitas sebagai petani yang notabenenya juga membutuhkan bantuan dari pemerintah, atau bisa juga di sebut bantuan dana hibah yang diberinama (pokmas) kelompok masyarakat, sedangkan untuk mendapat bantuan tersebut kelompok masyarakat tersebut menggunakan proposal yang diajukan kepada seorang yang duduk di kursi sebuah Partai di provinsi jawa timur.
Dokumin surat laporan
"Diduga bantuan yang menggunakan dana hibah tersebut fiktif atau SOP(surat oprasional prosedur) bisa dibilang amburadur bahkan diduga pula dana tersebut sebagai ajang untuk memperkaya diri".
Sekjen dari sebuah Lembaga bernama Libas 88 dan tiga media melakukan turun kebawah untuk memantau apakah benar dana tersebut sudah tepat sasaran kepada masyarakat yang memang membutuhkan dana tersebut ternya menurut sekjen lembaga tersebut bernama TW dengan geram mengungkapkan kepada awak media ini "Saya sebagai seorang sekjen dari lembaga Kecewa atas apa yang terjadi di bawah mas ungkapnya "maka dari itu kami akan melaporkan yerkait temuan kami di bawah kepada pihak yang berwajib kususnya Polres lamongan yang berada di jalan Kombes Pol.Moh.Duriad dan jikalau polres tidak menaggapi kami beserta tim akan melaporkan terkait hal tersebut kepada jenjang yang lebih tinggi Polda jawa timur ataupun Kejati yang ada di surabaya ungkap TW Pada awak media pada hari senin tanggal 01/12/2019.
Lanjut TW, "Kami dan tim sebenarnya merasa kecewa atas apa yang di lakukan oleh Anggota Dewan dan juga Dinas yang menjadi pemangku kebijakan atas turunya bantuan berupa Uang yang cukup fantastis tersebut hingga kalau di hitung di seluruh jawa timur mencapai angka milyaran atau triliun rupiah tersebut hanya diduga di buat memperkaya diri saja.
Contohnya ketika kami turun ke bawah mempertanyakan kepada ketua kelompok mereka mengaku tidak murni menerima dana tersebut tapi anggota DPR juga memotong uang Vi ungkap dari salah satu ketua penerima bantuan.
Tim