IMC Anggap Kabupaten Lebak Seperti Tak Punya Arah Pembangunan Yang Jelas
Lebak-Banten, Perssigap88.co.id - Sejumlah elemen aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC), menggelar aksi refleksi hari jadi ke-191 Kabupaten Lebak, di Alun-alun Malingping, Lebak, Rabu (04/12/2019).
IMC yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi di Lebak selatan ini menganggap pembangunan di Kabupaten Lebak terkesan lambat. Menurut mereka, usia Lebak sudah hampir dua abad, namun kondisinya seperti sebuah otonomi baru yang tidak mempunyai arah pembangunan yang jelas.
"Kabupaten Lebak seperti Otonomi Baru yang baru di pekarkan. Lihat saja, setumpuk persoalan yang mendasar masih jadi persoalan utama di Lebak," ujar koordinator lapangan akksi, Anita Maudi dalam orasinya.
Menurutnya, Visi Misi Bupati Lebak seharusnya menjadi acuan untuk pembangunan lima tahun ke depan. Namun, Visi Misi menjadikan Kabupaten Lebak sebagai daerah pariwisata tersebut tidaklah sinkron dengan kondisi dan apa yang dikerjakannya sekarang.
Banyaknya penyerobotan terhadap sempadan pantai yang dijadikan tambak-tambak udang oleh pengusaha akan menjadi hambatan dan bertolak belakang dengan dunia pariwisata yang telah digembar gemborkan sebagai salah satu program andalan kabupaten Lebak.
"Bagaimana jadi daerah pariwisata sementara pertambangan illegal masih merajalela. Tambak-tambak di sempadan pantai makin marak. Dan itu seperti dibiarkan begitu saja," katanya.
Selain itu, sungai yang dahulu airnya mengalir dengan jernih, kini keruh bercampur lumpur karena diduga adanya pembiaran tambang-tambang pasir kwarsa dan penggunaan zat kimia dari pengolahan mineral alam. Hal ini bisa dipastikan merusak keseimbangan lingkungan yang berakibat terganggunya ekosistem hayati.
"Lihat sungai Cihara, sekarang sudah seperti lumpur. Lihat sempadan pantai sekarang sudah tertutup tambak-tambak yang limbahnya pun dibuang ke laut. Apa pemerintah kita tidak bisa melihat hal itu?. Jadi kalau masih bicara peduli terhadap pariwisata, itu omong kosong," tandasnya.
Menurut Anita, saat ini infrastuktur jalan di Kabupaten Lebak masih menjadi persoalan serius. Buktinya masyarakat di berbagai wilayah Kabupaten Lebak masih mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah.
"Oleh karena itu, kami meminta Pemerintah Lebak untuk segera merealisasikan pembangunan infrastuktur jalan khususnya di wilayah selatan, sebagaimana kehendak rakyat Lebak," tandasnya.
(Fay)